Sore itu 14 september 2013 aku dan teman-teman pergi
meninggalkan kota medan menuju kota Berastagi, sebelum berangkat kami
dibingungkan dengan safety keselamatan berkendara yang sangat familiar yaitu Helm
yang belum lengkap, saat itu pula kami kesana-kemari mencari pinjaman Helm
kepada temen-teman kuliah yang laiinya yang berada disekitar tempat tinggal
kami.
Tak lama
kemudian kami pun mendapatkan helm terseut, tepat pada pukul 16.00 wib, kami
beranjak dari jalan gurilla tempat dimana kami tinggal lalu menyusuri jalan
kota medan yang pada saat itu cukup macet, maklum jam pulang kerja, kami pun
mengambil banyak jalan Potongan untuk keluar dari hiruk-pikuk kota medan.
Tak lama sesudah itu kami pun berkumpul di jalan jamin
ginting, (daerah pinngiran kota medan), jalan Jamin Ginting adalah satu-satunga
Akses dari kota medan Menuju kota berastagi yang akan kami tuju. Beberapa teman
mungkin belum tahu keadaan kota wisata di tanah karo tersebut, tepat berada di
daerah pancur batu kami singgah sebentar di rumah makan Kebetulan menyediakan
hidangan yang halal, maklum Rumah makan
sepanjang jalan jamin Ginting banyak menyediakan Makanan non Halal. kami
pun mengisi amunisi untuk ketahanan tubuh dengan makan yang secukupnya.
Setelah makan tepat disamping Tempat kami menyantap
hidangan tersebut ada minimarket, disitu kami belanja secukupnya untuk
kebutuhan saat malam nanti sepertinya medan yang kami tuju cukup menguras
stamina tubuh, dengan itu kami perbanyak snack roti dan beberapa Air mineral
untuk persediaan dijalan.
Hari pun semakin larut, matahari sudah tenggelam di upuk
barat, kami langsung melanjutkan perjalanan. Jalan yang kami tempuh untuk
mencapai kota berstagi cukup Menantang dan sengat rawan karena banyak tikungan
yang sangat tajam, dan jalan yang selalu mendaki. Disitu deperlukan stamina,
mental, dan respon yang baik, agar selamat sampai tujuan. Ketika ba’da Maghrib
kami berhenti di SPBU yang berada di daerah sibayakido, atau yang sangat
populer sikenal dengan Pabrik air Mineral Aqua, untuk mengisi bahan bakar yang
semakin sedikit untuk perjalanan selanjutnya, tak lupa kami shalat Maghrib
Berjamaah di SPBU tersebut yang menyediakan Mushallah.
Sehabis melaksanakan Shalat Maghrib berjamaah kami melanjutkan
perjalanan menuju dataran tinggi di sumatera utara tersebut. Dengan mengucapkan
Basmalah dan doa kami langsung bergegas, tak lama kemudian kami sampai di
daerah Tahura (Taman Hutan Raya), teringat tahura teringat saat dulu mengikuti
pendidikan pencinta alam. Beberapa kolometer dari tahura sampilah di Bukit kubu
bukit yang sangat luas dan hijau ketika siang hari, Walaupun pada saat itu
malam. Tepat pukul 21.00 wib kami sampai di mesjid di kota berastagi yang
berada di dekat puncak Gundaling. Setelah melaksanakan Shalat isya berjamaah
dengan teman-teman kami sedikit berbincang dengan tokoh masyarakat yang berada
di mesjid itu. “Kalian mau kemena nak” tanyak seorang dari masyarakat disitu,
“Rencananya kami mau Mendaki Gunung sibayak pak, kira2 kalau akses menuju
kesitu dari mana ya pak” jawab teman ku Rizky, “oh kalian mau mendaki ya, kalau
dari sini bisa, tapi lebih sering orang mendaki leawat pemandian air pans
sidebuk-debuk”. “Oh terima kasih ya pak”. Setelah istrahat dan duduk sebentar
kami melanjutkan perjalanan. Ternyata untuk sampai ke pintu masuk gunung sibayak,
kami beberapa kali kesasar, kami pun mengelilingi kota berastagi untuk kesana,
alhasil kami kesasar, beberapa kilometer, ternyata jalan yang kami teluuri
adalah jalan potongan untuk menuju kemedan, dan akhirnya kami kembali lagi dan
alhamdullilah ketemu juga, setelah kami masuk, terntyata ada petugas yang
meminta retribusi untuk masuk ke Gunung sibayak dan perorangnya dikenakan biaya
Rp. 4.000, setelah itu kami masuk masih dengan sepeda motor yang kami kendarai
dan ternyata jalan yang kami lewati selalu menanjak dan semakin menanjak, dan
cukup sulit juga ternyata bagi kuda besi yang kami tumpangi untuk naik kesana,
dan tak lama kemudian, ada sesuatu yang aneh, didepan kami kelihat lampu yang
cukup terang, dan kami pun semakin dekat, ternyata ada segerombolan pendaki
yang cukup banyak dan tampak kelihatan aneh, bagi teman yang laiinya, tiba-tiba
kami di stop, dan kami sempat takut dan grogi, jangan-jangan mereka ingin
bertindak Kriminal kepada kami.
To be Continued.........