Pengaruh
Balance Scorecard Terhadap Kinerja Karyawan di Bank Mandiri Cabang Pematang
Siantar
1. Pendahuluan
Dalam
kajian manajemen strategik, pengukuran hasil (performace) memegang peran sangat penting, karena ini tidak saja
berkaitan dengan penentuan keberhasilan
akan tetapi menjadi ukuran apakah strategi berhasil atau tidak. Artinya hasil akan dijadikan ukuran apakah
strategi berjalan baik atau tidak; bila organisasi tidak dapat mencapai hasil
maka diagnosa pertama menunjukkan bahwa strategi tidak berjalan. Dalam ukuran
yang dinilai tradisionil, Whelen (2006) menunjukkan bahwa ROI (Return
Investment) mengandung berbagai kelemahan. Kelemahan ini bagaimanapun memaksa
praktisi memikirkan ukuran yang lebih komprehensif yang dapat digunakan.
Dalam akuntansi manajemen dikenal alat analisis yang
bertujuan untuk menunjang proses manajemen yang disebut dengan Balanced
Scorecard (BSC) yang dikembangkan oleh Norton pada tahun 1990. Balanced
Scorecard merupakan suatu ukuran yang cukup komprehensif dalam mewujudkan
kinerja, yang mana keberhasilan keuangan yang dicapai perusahaan bersifat
jangka panjang (Mulyadi dan Johny Setyawan, 1999). Balanced Scorecard tidak
hanya sekedar alat pengukur kinerja perusahaan tetapi merupakan suatu bentuk
transformasi strategik secara total kepada seluruh tingkatan dalam organisasi.
Dengan pengukuran kinerja yang komprehensif tidak hanya merupakan ukuran-ukuran
keuangan tetapi penggabungan ukuran-ukuran keuangan dan non keuangan maka
perusahaan dapat menjalankan bisnisnya dengan lebih baik.
2. Latar
Belakang Masalah
Bank adalah suatu lembaga keuangan yang bergerak dalam
jasa pelayanan publik, dalamm pelayanannya lembaga ini berfungsi sebagai
penghimpun serta penyalur dana baik Individu maupun kelompok. Bank terdiri dari
dua jenis, yaitu; Bank umum dan Bank Sentral, Bank Sentral bertugas sebagai
pemantau maupun menstabilkan ekonomi suatu negara, sedangkan Bank Umum bertugas
sebagai penghimpun dan penyalur dana, seperti yang akan penulis bahas dibawah
ini.
PT
Bank Mandiri (PERSERO), adalah bank yang berkantor pusat di Jakarta dan
merupakan bank terbesar di Indonesia dalam aset pinjaman dan deposit. Bank yang berdiri
pada tanggal 2 Oktober 1998 ini merupakan bank program restrukturisasi perbankan yang
dilaksanakan Pemerintah Indonesia pada bulan Juli 1999. Bank Mandiri merupakan gabungan dari ke-4 Bank yang ada di Indonesia yaitu, Bank BBD (Bank Bumi Daya), Bank BDN ( Bank Dagang Negara), Bank Exim (Bank Ekspor Impor Indonesia), dan Bank Bapindo (BankPembangunan Indonesia).
merupakan bank terbesar di Indonesia dalam aset pinjaman dan deposit. Bank yang berdiri
pada tanggal 2 Oktober 1998 ini merupakan bank program restrukturisasi perbankan yang
dilaksanakan Pemerintah Indonesia pada bulan Juli 1999. Bank Mandiri merupakan gabungan dari ke-4 Bank yang ada di Indonesia yaitu, Bank BBD (Bank Bumi Daya), Bank BDN ( Bank Dagang Negara), Bank Exim (Bank Ekspor Impor Indonesia), dan Bank Bapindo (BankPembangunan Indonesia).
Pada
Maret 2005,Bank Mandiri telah mempunyai 825 cabang yang
tersebar di seluruh Indonesia dan enam cabang di luar Negeri.Selain itu pula, Bank Mandiri
mempunyai sekitar 2.500 ATM dan tiga anak perusahaan utama yaitu Bank Syariah Mandiri,
Bank Mandiri Sekuritas, dan AXA Mandiri.Oleh karena itu semua, Bank mandiri mendapat
julukan “Bank Mandiri Bank Terbaik di Indonesia”.[1]
tersebar di seluruh Indonesia dan enam cabang di luar Negeri.Selain itu pula, Bank Mandiri
mempunyai sekitar 2.500 ATM dan tiga anak perusahaan utama yaitu Bank Syariah Mandiri,
Bank Mandiri Sekuritas, dan AXA Mandiri.Oleh karena itu semua, Bank mandiri mendapat
julukan “Bank Mandiri Bank Terbaik di Indonesia”.[1]
Scorecard artinya kartu skor, maksudnya adalah kartu skor
yang akan digunakan untuk merencanakan skor yang diwujudkan di masa yang akan
datang, sedangkan balanced artinya berimbang, maksudnya adalah untuk mengukur
kinerja seseorang diukur secara berimbang dari dua perspektif yaitu keuangan
dan non keuangan, jangka pendek dan jangka panjang, intern dan ekstern
(Mulyadi, 2005). [2]
Definisi Balance Scorecard- Pada awalnya, Balanced
Scorecard diciptakan untuk mengatasi problem tentang kelemahan sistem
pengukuran kinerja eksekutif yang hanya berfokus pada perspektif keuangan saja
dan cenderung mengabaikan perspektif non keuangan. Menurut Kaplan dan Norton
(1996), menyimpulkan bahwa hasil studinya tersebut untuk mengukur kinerja
eksekutif di masa depan diperlukan ukuran komprehensif yang mencakup empat
perspektif yaitu perspektif keuangan, pelanggan/konsumen, proses internal
bisnis, serta pembelajaran dan pertumbuhan.
3. Identifikasi
Masalah
a.
Kinerja
SDM Bank mandiri cabang Pematang Siantar saat ini belum maksimal
b.
Kemampuan
Karyawan PT. Bank Mandiri.tbk cabang Pematang Siantar masih belum merata
c.
Dalam
kinerja adanya senioritas dan loyalitas
4. Pembatasan
Masalah
Batasan masalah yang akan diambil dalam penelitian ini
adalah metode pengukuran kinerja yang lebih komprehensif (menyeluruh),
menggambarkan realita sesungguhnya dari Aktivitas karyawan pada Bank Mandiri.
Penilaian kinerja masih berfokus pada ukuran finansial, sehingga belum cukup
mewakili untuk menyimpulkan baik atau tidaknya kinerja yang dijalankan oleh
Bank Mandiri Pematang siantar.
5. Rumusan
Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat
dirumuskan berbagai masalah yaitu sebagai berikut:
a.
Sejauh
mana tingkat penilaian kinerja karyawan terhadap prestasi kerja di Bank mandiri
Cabang Pematangsiantar
b.
Metode
Penilaian apa saja yang digunakan Manager untuk menilai Kinerja dan prestasi
Karyawan Bank Mandiri Pematang siantar
c.
Pengaruh
metode Balance Scorecard pada Bank Mandiri
6. Tujuan
Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang
ingin dicapai dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui bagaimana kinerja Bank Mandiri Cabang Pematang Siantar
bila diukur dengan menggunakan Metode Balanced
Scorecard yang sifatnya mengetahui Penilaian suatu kinerja Individu pada suatu
lembaga atau perusahaan.
7. Manfaat
Penelitian.
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a.
Manfaat
Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai
pembuktian keefektifan penerapan Balanced Scorecard sebagai metode pengukuran
kinerja yang komprehensif, koheren, dan terukur pada suatu perusahaan.
b.
Manfaat
Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada
pihak-pihak yang membutuhkan, yaitu sebagai berikut:
-
Bagi
Bank Mandiri Cabang Pematang Siantar
Penelitian ini bermanfaat sebagai alternatif pengukuran
kinerja yang lebih komprehensif dalam menilai kinerja manajemen.
-
Bagi
Ilmu Pengetahuan
Bagi ilmu pengetahuan khususnya akuntansi umum, hasil
penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan yang sifatnya empiris
mengenai pengukuran kinerja dengan pendekatan Balanced Scorecard.
c.
Bagi
Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman serta dapat menerapkan teori-teori perkuliahan ke dalam praktek
dunia usaha dan memberi gambaran nyata tentang dunia usaha khususnya pengukuran
kinerja dengan pendekatan Balanced Scorecard.