Senin, 17 Juni 2013

Tahura (Bukit Barisan)


            Taman Hutan Raya (Tahura) “Bukit Barisan” yang luasnya 51.600 hektar, terletak di 4 Kabupaten : Karo, Deli Serdang, Langkat dan Simalungun, melintang dari Timur ke Barat, merupakan Tahura yang terluas di Indonesia, tumbuh subur menghijau di kawasan sepanjang pegunungan Bukit Barisan.
            Tahura Bukit Barisan yang dibangun pada tahun 1988 dengan biaya Rp 900 juta, dan pusat pembangunan fisiknya, ditetapkan pemerintah Republik Indonesia melalui Departemen Kehutanan RI ,di desa Tongkeh kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo, sekitar 59 km Selatan Medan, adalah Tahura yang di bangun Pemerintah Pusat yang ketiga di Indonesia, setelah Tahura “Ir.H.Juanda” di Bandung Propinsi Jawa Barat pada tahun 1985 dan Tahura “Drs.Muhammad Hatta” di Padang Propinsi Sumatera Barat Pada tahun 1986. Dan beberapa tahun kemudian, berdiri lagi Tahura dikawasan hutan Samarinda Propinsi Kalimantan Timur.
            Areal kawasan Tahura Bukit Barisan yang hutannya lebat dan perawan itu, meliputi wilayah Pemerintah Kabupaten Karo seluas 19.805 Hektare, Deli terdapat 17.150 hektare, Langkat 13.000 Hektare dan Simalungun 1045 Hektare. Seluruh kawasan ini yang luasnya 51.600 Hektare itu ,berasal dari hutan lindung 38.273 Hektare (74,17%), Taman Nasional 13.000 Hektare (25,20%), Bumi Perkemahan Pramuka Sibolangit 200 Hektare (0,39%), Cagar Alam Sibolangit 120 Hektare (0,23%), dan taman wisata Lau Debuk-debuk 7 Hektare (0,01%) .
            Sarana dan prasarana fisik yang telah dibangun pemerintah di pusat Tahura Bukit Barisan di Tongkeh, adalah kantor penelitian, pusat informasi, pondok wisata Shelter, Gapura, Perpustakaan, Museum, Zoologicum, Karborium, Plaza, Play Ground, Kolam Renang, Lapangan Parkir, Jalan setapak ketengah hutan, Taman Buaya, Griya, Mesjid dan beberapa ekor 9 gajah yang siap ditunggangi para wisatawan domestik dan mancanegara yang mengunjunginya.
            Taman Hutan Raya Bukit Barisan, merupakan milik kebanggaan masyarakat Sumatera Utara, yang mempunyai sasaran untuk melestarikan sumber daya alam dan pemanfaatan lingkungan, serta untuk dapat meningkatkan fungsi dan peranan hutan bagi kehidupan manusia. Untuk itu, Tahura Bukit Barisan mempunyai maksud dan tujuan utama, yakni menjadikannya sebagai sumber genetik dan plasma nuftah, pusat informasi dan penelitian peranan Flora dan Fauna bagi generasi kini dan mendatang, perlindungan hidrologi, bahwa kawasan Tahura Bukit Barisan merupakan sumber mata air bersih bagi warga Kota Medan, pencegah erosi dan banjir daerah pantai timur Sumatera Utara, peredam polusi kenderaan dan industri Kota Medan dan sekitarnya, lokasi penyuluhan dan pendidikan konservasi dalam menumbuhkan kesadaran cinta alam dan sebagai sarana rekreasi dan wisata.

A. System Kawasan
            Tahura Bukit Barisan yang terletak di kawasan gunung berapi Sinabung dan Sibayak ini, dibangun dalam satu unit pengelolahan yang berintikan kawasan hutan lindung dan kawasan konservasi. Keadaan Lapangan Tahura Bukit Barisan ini pada umumnya terjal hingga puncak gunung berapi Sinabung yang tingginya 2.451 meter dan Sibayak setinggi 2.211 meter di Kabupaten Karo, dan sebagian kecil bergelombang dan landai di kaki perbukitan Bukit Barisan.
            Kawasan Tahura Bukit Barisan ini merupakan Daerah Hulu Sungai (DHS) yang utama bermuara ke pantai timur Sumatera Utara seperti Sungai Ular, Sungai Belumai dan Sungai Tuntungan di Kabupaten Deli Serdang; Sungai Denai, Sungai Babura, Sungai Deli dan Sungai Belawan (sumber air bersih Persoalan Air Minum Tirtanadi Medan ) di Kodya Medan. Sungai Bingei dan Sungai Mencirim di Kota Binjai; dan Sungai Wampu dan Sungai Batang Serangan di Kabupaten Langkat.
            Elevasi kawasan Tahura Bukit Barisan, berkisar sekitar 400 meter hingga 2.451 meter dari permukaan Laut, sehingga kondisi wilayah dan vegetasi kawasan sangat menentukan kualitas linkungan, terutama factor air minum warga Kota Medan. Karena Instalasi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi yang sangat vital berada di kawasan Lau Kaban, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang.
            Flora sangat tumbuh subur di kawasan Tahura ini didominasi oleh jenis-jenis pohon pegunungan, baik jenis lokal maupun yang berasal dari luar. Jenis pohon lokal adalah Pinus Markusii, Altinngia Exelsa, Schina,Wallichii, Busk Laudia Pupeluca, Meanglictia Glanca, Dacrydium Junghuhai, Podocerpus Imbricatus, Dipterocarpoccae, Toona Jureni, Casuarina spp, Palagium, dan lain-lain.
            Fauna yang hidup di kawasan ini antara lain: monyet, harimau, siamang, babi hutan, ular, elangtor utama penunjang sebagai objek wisata adalah indahnya dan udaranya sejuk, vegetasi alam dan hutan yang masih perawan, landsekap yang indah dan menarik ,perbukitan dan pegunungan yang tepat untuk lintas alam dan berkemah, sumber air panas dan air bening yang cukup banya ji, burung hantu, kancil, beruk, katak, biawak, landak, rusa, labi-labi, bajing, kalong, mawas, murai batu, tringgiling, beruang, dan lain-lain. Sejak tahun 1920 pada masa penjajahan Belanda, sebagian dari kawasan ini, terutama sekitar Tongkeh dan Brastagi, telah berkembang menjadi salah satu tujuan wisata baik domestik maupun mancanegara yang vital dan ramai dikunjungi wisatawan.

B. Potensi Wisata
            Tersedia, objek-objek wisata alam seperti air panas Lau Debuk-debuk (Doulu) di kaki gunung berapi Sibayak, panorama Danau Lau Kawar di kaki gunung berapi Sinabung panorama penatapan air terjun Sipiso-piso, yang di latar belakangi Danau Toba, air terjun Sikulalap, rumah adat tradisional yang indah ratusan tahun usianya tetap berdiri kokoh walaupun tanpa menggunakan paku. Atraksi budaya tembut-tembut dan perkolong-kolong, hasil buah-buahan seperti jeruk, marquisa, kasmak, pokat, terong jepang, sayur-sayuran, dan berbagai jenis bunga, dan mendaki gunung berapi Sibayak dan Sinabung.
            Sebagian besar kawasan Tahura bukit barisan telah di hubungkan dengan jalan lintas Sumatera, Propinsi, Kabupaten dan Kecamatan yang sudah diaspal, yang menghubungkan Tanah Karo ke Deli Serdang, Bahorok (Langkat), Prapat (Simalungun) dan Kotacane (Aceh Tenggara), Sidikalang (Dairi).
            Sarana akomodasi perhotelan dan penginapan di sekitar kawasan pintu masuk Tahura Bukit Barisan, seperti Sibolangit, Tongkeh, Berastagi dan Kabanjahe, telah memiliki hotel-hotel berbintang, bahkan di kota dingin Brastagi telah memiliki hotel berbintang 4 serta lengkap dengan sarana telekomunikasi telephone otomatis dan internet, air leding dan listrik yang memadai.

C. Sosial, Ekonomi, dan Budaya
            Warga yang bermukim di kawasan Tahura Bukit Barisan, mayoritasnya suku Karo, dan yang lainnya adalah Simalungun, Tapanuli, Melayu, Alas dan Gayo (Aceh). Mata pencaharian utama masyarakatnya pada umumnya bertani sayur mayur, bunga, dan berkebun buah-buahan seperti markisa, jeruk, terong belanda, kopi, cengkeh, dan kemiri. Dan kawasan ini, terutama Tanah Karo khususnya merupakan pengekspor sayur-mayur dan bibit bunga terbesar di Indonesia. Mengenai pendapatan perkapita penduduk juga kawasan ini terutama Tanah Karo cukup tinggi, dan berada di atas rata-rata pendapatan penduduk Propinsi Sumatera Utara.
            Budaya masyarakatnya cukup terkenal ke seantero dunia, yang terkenal ramah, jujur, rajin, ulet, dan ahli di bidang pertanian khususnya tanaman koltikultura serta memiliki aneka ragam budaya seperti atraksi-atraksi yang menarik wisatawan seperti tari tembut-tembut, perkolong-kolong, kulcapi, serunai dan ukiran-ukiran kayu. Di sekitar Tahura Bukit Barisan juga ditemui bekas peninggalan sejarah seperti “Legenda Pecahan Meriam Putri Hijau” di Sukanalu, dan adat tradisional Karo seperti Rumah Adat yang dibangun ratusan tahun yang lalu tanpa menggunakan paku berada di Desa Lingga, Dokan dan Peceren, Kabupaten Tanah Karo. Di sekitar 150 meter dari pusat Tahura Bukit Barisan di Tongkoh, ditemukan bekas benteng pertahanan peninggalan Jepang, dan kolam renang peninggalan Belanda, serta berbagai jenis kayu yang ada di dunia yang ditanam Belanda pada tahun 1924 di sekitar Tongkoh.


1 komentar:

  1. kunjungi kami bagi anda yang ingin melakukan tour bersepeda lintas alam dalam tema bike to eat
    terima kasih..
    jangan lupa kunjungi kami yaa

    BalasHapus